Protein peptida merupakan salah satu molekul penting di dalam tubuh manusia yang tersusun atas beberapa rantai asam amino. Susunan rantai asam amino pada peptida lebih pendek dibandingkan protein lain sehingga ikatan ini memiliki ukuran lebih kecil. Meski dengan ukuran cukup kecil, manfaat protein peptida cukup signifikan dalam menjaga fungsi berbagai organ tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
Apa sebenarnya yang dimaksud protein dan peptida? Anda akan menemukan jawaban protein dengan ikatan peptida melalui pembahasan di dalam artikel ini. Selain itu anda akan menemukan bagaimana ikatan peptida terbentuk, serta apa saja manfaatnya bagi tubuh.
Mengenal Perbedaan Protein dan Peptida
Protein jenis peptida adalah molekul yang terbentuk dari gabungan beberapa asam amino saling berikatan peptida. Perbedaan antara protein jenis peptida dan protein biasa terletak pada ukuran rantai asam amino yang membentuknya.
Peptida tersusun dari 50 atau kurang rantai asam amino yang saling berikatan. Sementara protein merupakan sebutan bagi asam amino dengan ikatan peptida lebih dari 50 hingga ribuan asam amino.
Peptida dapat dibagi ke dalam tiga jenis tergantung jumlah asam amino di dalamnya. Peptida dengan 2 asam amino disebut dipeptida. Sedangkan tripeptida terdiri dari 3 asam amino. Dan polipeptida tersusun atas 10 asam amino.
Manfaat Protein Peptida
Protein dengan ikatan peptida memainkan berbagai peran penting dalam tubuh manusia. Beberapa contoh manfaat protein peptida di dalam tubuh antara lain:
Sinyal dan Komunikasi Seluler
Beberapa protein mampu mengirimkan sinyal dan pesan antar sel-sel di dalam tubuh termasuk di dalamnya jenis peptida. Salah satu peptida yang mampu berkomunikasi antar sel adalah insulin.
Hormon insulin dengan kemampuannya mampu mengubah kandungan glukosa menjadi glikogen. Manfaatnya glukosa dalam darah berkurang dan stabil sebab telah menjadi glikogen dan disimpan dalam otot serta hati untuk anda gunakan sebagai energi.
Pertahanan dan Kekebalan
Peptida lainnya dengan susunan rantai pendek yang terdapat pada dinding sel memiliki struktur antimikroba dan antibodi. Sehingga peptida mampu berfungsi sebagai garda terdepan pertahanan tubuh manusia atau disebut antibiotik. Hal ini karena peptida mampu melawan berbagai bakteri, virus, dan patogen berbahaya lainnya sehingga dapat melindungi tubuh dari infeksi serta menjaga fungsi sistem tubuh.
Pertumbuhan
Salah satu peptida lainnya adalah epidermal growth factor (EGF). Sesuai dengan namanya, hormon ini bertugas menangai proses biologis manusia seperti reproduki, pertumbuhan, dan perkembangan.
Koagulasi
Protein dengan ikatan peptida juga memiliki fungsi koagulasi atau pembekuan darah yang berperan dalam proses penyembuhan luka.
Peran Neurologis
Beberapa protein jenis peptida juga berperan sebagai neurotransmitter atau modulator dalam sistem saraf. Mereka mempengaruhi aktivitas saraf, perasaan, dan respons terhadap stimulus tertentu.
Sistem Pencernaan
Enzim peptida yang terdapat dalam sistem pencernaan dapat membantu dalam pemecahan makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Manfaatnya zat gizi dan berbagai nutrisi dapat lebih mudah tubuh kita serap.
Bagaimana Mengonsumsi Protein dan Peptida
Berapa banyak kebutuhuhan akan protein yang diperlukan setiap orang dapat bervariasi. Hal ini bergantung banyak faktor seperti usia, jenis kelamin, kegiatan fisik, kondisi kesehatan, hingga tujuan setiap individu misalnya pemulihan atau pemeliharaan otot.
Berdasarkan peneliatan WHO (World Health Organization) tidak ada angka pasti asupan total protein harian. Namun perkiraan umum kebutuhan protein orang dewasa dengan aktivitas fisik dapat dihitung sekitar 0,8 gram untuk setiap kilogram berat badan.
Konsumsilah protein baik melalui sumber makanan maupun bantuan suplemen. Protein bisa anda dapatkan melalui proses hidrolisis protein maupun teknologi pengolahan tertentu / bio-technology. Protein yang dihasilkan melalui teknologi memiliki profil asam amino serta tingkat penyerapan yang spesifik dan beragam.
Asam amino dengan ikatan peptid atau peptida yang merupakan salah satu jenis protein dapat anda peroleh dari berbagai sumber, baik secara alami maupun sintetis. Berikut ini adalah beberapa sumber utama penghasil protein:
Makanan
Protein jenis peptida dapat dengan mudah anda temukan dalam berbagai jenis makanan. Produk seperti keju, susu, daging, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan contoh makanan yang kaya akan kandungan protein sehingga mengandung peptida dalam jumlah banyak pula. Selain itu, beberapa makanan fermentasi seperti tempe dan yoghurt juga kaya akan kandungan protein.
Suplemen
Ada banyak suplemen protein dan peptida yang tersedia di pasaran. Suplemen ini dapat berupa serbuk, tablet, ataupun kapsul yang mengandung protein hasil ekstraksi dari sumber-sumber alami seperti whey protein atau kolagen. Salah satu suplemen protein kaya manfaat yang aman, berizin BPOM, dan halal yang telah banyak direkomendasikan ahli adalah Bone-M.
Peptida Sintetis
Selain mendapatkan peptida dari sumber alami, protein dengan ikatan ini juga dapat dibuat secara sintetis di laboratorium menggunakan bioteknologi. Peptida sintetis ini sering anda temukan dalam penelitian ilmiah dan pengembangan obat-obatan. Umumnya protein jenis ini memiliki fungsi spesifik yang telah disesuaikan tujuan produksi.
Hidrolisat Protein
Protein yang berasal dari proses hidrolisis yakni pemecahan protein menjadi peptida yang berukuran kecil. Hidrolisat protein atau protein hidrolis dapat anda temukan dalam beragam produk seperti makanan, minuman, dan suplemen untuk meningkatkan kandungan protein dalam produk tersebut.
Kesimpulan
Protein jenis peptida berukuran kecil dikarenakan susunan rantai asam aminonya yang lebih pendek dibanding protein jenis lainnya. Meski berukuran kecil, protein ini memiliki berbagai peran penting yang mendukung kinerja sistem dan fungsi tubuh.
Manfaat protein peptida tersebar baik dalam peran komunikasi antar sel saraf, hormon pertumbuhan, penyembuhan luka, reseptor dan komunikasi pada sel saraf, hingga pertahanan dan kekebalan tubuh.
Berbagai sumber protein jenis peptida yang digunakan dapat berbeda dalam komposisi dan konsentrasi peptida yang spesifik. Setiap sumber dapat memberi efek fungsional yang spesifik bagi tubuh dan organ. Begitupula dengan suplemen, anda dapat memilih suplemen yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Konsumsilah protein dalam jumlah yang sesuai bagi kebutuhan anda untuk merasakan berbagai manfaat protein dan peptiba bagi tubuh. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas hidup anda. Sekian artikel lengkap mengenai protein jenis peptida, semoga anda sehat selalu.