Osteoporosis dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak maupun orang dewasa. Namun, osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause.
Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya kadar hormon estrogen yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gejala hingga pencegahan osteoporosis, yuk simak artikel dibawah ini!
Apa itu osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi kesehatan yang melemahkan tulang, membuatnya rapuh dan lebih mudah patah. Ini berkembang perlahan selama beberapa tahun dan seringkali terdiagnosis ketika jatuh atau benturan tiba-tiba menyebabkan tulang patah (patah tulang).
Cedera yang paling umum pada orang dengan osteoporosis adalah:
- Pergelangan tangan patah
- Patah tulang pinggul
- Patah tulang belakang (vertebra)
Namun, patah tulang juga bisa terjadi pada tulang lain, seperti lengan dan panggul. Terkadang batuk atau bersin dapat menyebabkan patah tulang rusuk atau pengeroposan sebagian dari salah satu tulang tulang belakang.
Osteoporosis biasanya tidak menyakitkan sampai tulang patah, tetapi patah tulang di tulang belakang adalah penyebab umum rasa sakit jangka panjang.
Meskipun patah tulang seringkali merupakan tanda pertama osteoporosis, beberapa orang lyang anjut usia mengembangkan postur bungkuk (membungkuk ke depan) yang khas. Itu terjadi ketika tulang di tulang belakang mengalami patah, sehingga sulit untuk menopang beban tubuh.
Osteoporosis dapat diobati dengan obat penguat tulang.
Perbedaan Osteoporosis dengan Osteoarthritis
Penjelasan singakat mengenai Osteoarthritis adalah penyakit degeneratif yang disebabkan oleh banyak faktor. Penderita osteoarthritis mengalami degenerasi struktur tulang rawan sendi yang menyebabkan peradangan.
Keluhan nyeri dan kaku di sekitar sendi yang terlibat juga muncul. Umumnya osteoarthritis sering menyerang sendi lutut dan sekitar pinggul, meskipun pada beberapa kasus dapat terjadi pada tulang belakang.
Penyakit ini banyak menyerang wanita maupun pria, dengan usia rata-rata 40-50 tahun. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan dapat dialami oleh anak muda di atas usia 20 tahun.
Perbedaan antara osteoarthritis dan osteoporosis adalah perjalanan penyakitnya. Jika osteoartritis adalah peradangan di sekitar tulang rawan sendi, maka osteoporosis adalah penurunan kepadatan tulang.
Namun, baik osteoartritis maupun osteoporosis sama-sama menurunkan kualitas hidup seseorang. Maka mulai sekarang lakukan pencegahan sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat.
Anda juga dapat menjalani pemeriksaan osteoporosis, dan memenuhi kebutuhan kalsium, vitamin D, kolagen harian dengan mengkonsumsi Bone-M Suplemen penguat tulang yang alami dan berkhasiat.
Jenis jenis osteoporosis
Merujuk Data Pusat dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, osteoporosis terbagi menjadi dua kondisi, yakni osteoporosis primer dan osteoporosis sekunder. Berikut penjelasannya masing-masing.
Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer adalah kondisi penurunan kepadatan tulang pada wanita memasuki masa menopause dan lanjut usia. Kondisi ini terjadi akibat penurunan hormon estrogen di usia tua yang dapat memicu pengeroposan tulang.
Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang memicu penyakit atau kondisi lain, seperti efek samping operasi atau pemberian obat.
Gejala osteoporosis
Penderita penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang berarti. Keropos yang terjadi seperti gangguan metabolisme tulang. Metabolisme yang terganggu dipengaruhi oleh kondisi hormon estrogen dan kekurangan kalsium pada tulang.
Tulang yang keropos saat terjadi insiden kecil seperti terjatuh dan terpeleset akan mengakibatkan patah tulang.
Ada tiga area tubuh yang rentan mengalami osteoporosis, yaitu tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan. Ketiga area ini termasuk dalam area sensitif bagi penderita osteoporosis. Secara umum, gejala yang sering dialami antara lain:
- Nyeri tulang dan sendi
- Kehilangan tinggi badan secara bertahap
- Memiliki disabilitas atau kesulitan berjalan
Maka dari itu ada beberapa hal yang bisa Anda terapkan untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi. Anda bisa mengkonsumsi Bone-M secara rutin untuk pencegahan osteoporosis.
Faktor risiko osteoporosis
Faktor risiko osteoporosis mencakup banyak kondisi, beberapa di antaranya dapat dimodifikasi dan beberapa tidak dapat dimodifikasi.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
-
- Seks hormonal. Kadar estrogen yang rendah terkait dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, serta menopause dapat menyebabkan osteoporosis pada wanita. Sedangkan pada pria, kadar testosteron yang rendah bisa menyebabkan penyakit tulang ini. Ini dapat dimodifikasi dengan perubahan pola makan dan terapi hormonal.
- Anoreksia nervosa. Pada anoreksia nervosa, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang seharusnya, sehingga kekurangan komponen yang dibutuhkan untuk menjaga kepadatan tulang.
- Konsumsi kalsium dan vitamin D yang kurang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
- Kurangnya aktivitas fisik.
- Merokok.
- Konsumsi alkohol.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
- Jenis kelamin. Wanita lebih rentan terhadap osteoporosis daripada pria.
- Usia. Sebagai penyakit degeneratif, osteoporosis menyerang individu yang berusia di atas 40 tahun.
- Ukuran tubuh kecil dan kurus pada wanita.
- Wanita dengan etnis Kaukasia dan Asia memiliki risiko tertinggi dibandingkan wanita Hispanik dan kulit hitam.
- Riwayat keluarga osteoporosis.
Penyebab osteoporosis
Tulang membutuhkan sistem metabolisme yang normal agar sel-sel tulang bekerja menjaga kepadatan tulang. Membangun sel dan membongkar sel pada tulang bekerja bergantian, saling melengkapi, menyeimbangkan sehingga terbentuk tulang utuh.
Penyebab osteoporosis terganggu karena kondisi tulang yang kekurangan mineral, kalsium, dan fosfat dalam pembentukannya. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka produksi sel jaringan akan terganggu.
Selain itu, penyebab osteoporosis adalah penuaan. Penuaan yang terjadi pada wanita adalah penurunan kadar estrogen. Sedangkan osteoporosis yang terjadi pada pria disebabkan oleh penurunan kadar hormon testosteron.
Pencegahan osteoporosis
Anda tentu ingin memiliki tulang yang sehat dan kuat. Osteoporosis dapat dicegah dengan pola hidup sehat yang rutin. Berikut cara mencegah osteoporosis yang bisa Anda ikuti:
1. Konsumsi makanan bergizi
Menurut American Society for Biochemistry and Molecular Biology, mengkonsumsi makanan bergizi dapat menjaga kesehatan tulang jika dimakan secara rutin sejak bayi.
Apalagi remaja usia 18-20 tahun merupakan masa dimana nutrisi sangat membantu pembentukan tulang hingga 90%. Makanan sehat dengan gizi seimbang dipercaya dapat membangun massa otot.
2. Asupan nutrisi kalsium yang tinggi
Institute of Medicine di Amerika menyebutkan bahwa konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.000 mg untuk wanita usia 19-50 tahun serta ibu hamil dan menyusui. Untuk wanita lanjut usia dianjurkan untuk memenuhi asupan kalsium sebesar 1.200 mg.
Bagaimana dengan asupan kalsium yang direkomendasikan untuk pria? Dengan dosis yang sama dengan wanita yaitu 1.000 mg untuk pria usia 17-70 tahun, dan 1.200 mg untuk pria usia 70 tahun ke atas.
Anda dapat mengkonsumsi makanan atau minuman seperti kacang-kacangan, susu kedelai/susu almond, tempe, tahu, ikan, teri dan brokoli.
3. Vitamin D yang cukup
Selain kalsium, vitamin D juga merupakan nutrisi terpenting untuk penyerapan kalsium, dan dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 600-800 IU.
Agar kesehatan tulang terjaga dan terbebas dari osteoporosis, cara paling sederhana adalah dengan melakukan keratan di pagi hari setiap 5-15 menit setiap 2-3 kali dalam seminggu. Jangan lupa lindungi tubuh Anda dengan tabir surya (sunblock) agar terhindar dari kanker kulit.
Selain itu, vitamin D bisa Anda penuhi dengan nutrisi dari susu, ikan seperti salmon, tuna, cod, atau makanan lain yang tinggi vitamin D yang berbahan dasar nabati. Tambahkan suplemen vitamin D jika perlu.
Selain ketiga hal tersebut, Anda juga dapat mengetahui lebih lanjut mengenai anti radang alami untuk pencegahan osteoporosis berkelanjutan. Hal ini pastinya bisa Anda terapkan dengan baik dan lebih lanjut dalam mengatasi osteoporosis.
Cara mengobati osteoporosis
Pengobatan osteoporosis termasuk mengobati dan mencegah patah tulang, serta mengonsumsi obat-obatan untuk memperkuat tulang. Berikut beberapa obat yang dapat diberikan untuk mengatasi osteoporosis:
- Bifosfonat. Obat ini paling sering diresepkan untuk pria dan wanita yang memiliki peningkatan risiko patah tulang.
- Denosumab. Dibandingkan dengan bifosfonat, denosumab menghasilkan kepadatan tulang yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan semua jenis patah tulang.
- Terapi hormon. Terapi estrogen yang dimulai segera setelah menopause dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang.
- Obat pembentuk tulang. Orang dengan osteoporosis parah atau jika pengobatan umum tidak berhasil dengan baik, dokter mungkin akan memberikan obat pembentuk tulang.
- Bone-M. Suplemen tulang dan sendi alami yang mengandung formula khusus dan kandungan alami yang memberikan manfaat untuk menjaga kesehatan tulang, sendi, hingga dapat mencegah osteoporosis.
Itulah beberapa informasi mengenai osteoporosis dimana hal ini pastinya berkaitan apabila Anda mengalami permasalahan tulang dan sendi.
Enggak usah khawatir untuk saat ini, Dengan mengikuti aturan dan pencegahan osteoporosis diatas plus Anda mengkonsumsi Bone-M, pastinya akan membantu Anda dalam melawan osteoporosis dan menjaga kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh!