Beberapa orang tidak menyadari akan bahaya syaraf kejepit. Banyak yang mengira, nyeri, kesemutan, atau mati rasa yang seseorang alami adalah penyakit biasa. Padahal nyeri biasa dan nyeri yang diakibatkan oleh syaraf kejepit berbeda.
Seperti halnya yang Hanung alami, suami dari Zaskia Adya Mecca yang mana harus menjalani operasi akibat syaraf terjepitnya pecah. Berkaca dari kejadian ini, syaraf kejepit tidak dapat disepelekan bukan? Untuk itu, Anda perlu mengetahui pengetahuan mengenai seluk beluk syaraf kejepit secara lengkap.
Apa itu Syaraf Kejepit / Hernia Nucleous Pulposus (HNP)?
Istilah lain syaraf kejepit ialah Radikulopati atau pinched nerve.
Pengertian dari syaraf kejepit sendiri adalah sebuah kondisi dimana syaraf mengalami tekanan oleh jaringan di sekitarnya seperti jaringan tulang rawan, tendon, otot, atau jaringan tulang.
Banyak yang menyepelekan kondisi seperti ini, padahal dapat menimbulkan kesehatan yang serius.
Jenis-Jenis Syaraf Kejepit
Berdasarkan lokasi penjepitan syaraf, syaraf kejepit dapat dibagi menjadi 2 bagian yakni, Herniated Nucleus Pulposus (HNP) dan Nerve Entrapment Syndrome. Penjelasan masing-masing dapat Anda lihat sebagai berikut:
1. Herniated Nucleus Pulposus (HNP)
Herniated Nucleus Pulposus atau HNP terjadi akibat bantalan atau cakram robek dan keluar dari posisi seharusnya, sehingga menimbulkan cabang syaraf kejepit (letaknya di antara tulang belakang atau soft gel disc).
Hal ini sering terasa pada tulang belakang bawah (lumbar) dan bagian leher. Seseorang yang mengalami HNP bagian tulang belakang akan mengalami perasaan seperti terbakar yang menjalar hingga bagian kaki. Sedangkan seseorang yang mengalami HNP pada leher akan merasakan nyeri pada leher hingga menjalar ke bagian jari-jari tangannya.
2. Nerve Entrapment Syndrome
Nerve entrapment syndrome terjadi akibat perifer mengalami penjepitan yang serius pada alat gerak tubuh bagian bawah/ atas. Penyakit ini terjadi karena kelainan syaraf intrinsik maupun ektrinsik. Kelainan intrinsik terjadi di tumor sel syaraf atau trauma berulang. Sedangkan kelainan ekstrinsik terjadi karena maslah sendi.
Penyebab Terjadinya Syaraf Kejepit
Terdapat berbagai faktor terjadinya syaraf kejepit, di antaranya yaitu:
- Hernia diskus, ialah kondisi ketika bergesernya bantalan tulang belakang dari posisi semula.
- Rheumatoid arthritis atau radang alami yang menekan syaraf di sekelilingnya yang mengakibatkan peradangan sendi.
- Stenosis spinal, ialah kondisi ketika tulang belakang menyempit secara tidak wajar.
- Carpal tunnel syndrome, ialah keadaan syaraf pergelangan tangan yang tertekan akibat ligamen menebal, tulang membesar, atau tendon membengkak.
- Cedera atau memar yang mengakibatkan pembengkakan. Biasanya terjadi karena posisi gerak pada tubuh salah.
- Proses penuaan, tulang dan diskus dapat mengalami penurunan kinerja atau rusak akibat penggunaan yang terus-menerus. Ketika berkurangnya kandungan air dalam diskus dan bentuknya menjadi rata akibat dari bertambahnya usia seseorang. Tubuh akan meregenerasi tulang baru ketika tulang belakang merapat, hal ini dapat menekan syaraf seiring pertumbuhan tulang baru.
- Gerakan berulang terlalu lama, seperti mengetik pada keyboard komputer tanpa henti sehingga pergelangan tangan akan tertekan
- Kegemukan. Kelebihan lemak bisa memicu jalur sarah menjadi bengkak dan menekan syaraf.
- Diabetes. Tingginya kadar gula darah dapat merusak syaraf.
Gejala Syaraf Kejepit
Adapun gejala-gejala awal yang wajib Anda ketahui sebagai peringatan pencegahan sebelum kondisi sangat serius, ialah sebagai berikut ini:
1. Terdapat sensasi terbakar dan nyeri pada bagian kaki
Punggung bawah mengalami nyeri yang sangat luar biasa akibat tekanan pada tulang belakang. Kemudian, rasa nyeri tersebut menjalar sampai ke kaki dengan sensasi terbakar dan panas.
2. Kaki mulai melemah dan tidak ada tenaga untuk bergerak
Kekuatan kaki untuk bergerak semakin melemah akibat syaraf terjepit, karena sinyal yang diberikan syaraf kaki menuju otak yang memberikan rangsangan gerak mengalami tekanan. Bahkan untuk berjalan maupun berlari merasa tidak ada tenaga lagi.
3. Rasa nyeri akibat dari tekanan yang menjalar dari leher menuju tangan
Tidak hanya terjadi pada punggung atau pinggul manusia, syaraf terjepit dapat dialami pada bagian tulang belakang leher yang menjalar ke lengan.
4. Kebas /mati rasa
Tekanan yang syaraf tertentu alami dapat mematikan rangsangan sehingga Anda akan mengalami kebas atau mati rasa. Dalam kondisi ini, kemungkinan Anda tidak merasa nyeri yang hebat.
5. Cengkeraman atau genggaman juga mulai melemah
Jika terjadi pada pergelangan tangan, maka kekuatan untuk menggenggam atau mencengkrama akan berkurang. Otak tidak mampu membaca sinyal rangsangan untuk merespon. Sehingga akan sulit melakukan kegiatan apapun dengan pergelangan tangan seperti menulis atau hal kecil lainnya.
6. Nyeri menusuk seperti tertusuk jarum
Gejala parasthesia atau nyeri tertusuk jarum diakibatkan karena adanya gangguan ketika otak menerima sinyal dari sinyal syaraf. Kondisi ini juga mengidentifikasikan penyakit sindrom carpal tunnel pada pergelangan tangan.
7. Merasa ingin buang air yang tidak tertahankan
Kantung kemih dan usus tidak dapat terkontrol secara baik ketika syaraf menekan dan terjepit pada punggung bagian bawah. Sehingga Anda tidak tertahan untuk buang air kecil maupun besar.
8. Rasa sakit yang berubah-ubah pada posisi tertentu
Gejala ini juga memungkinkan terjadinya syaraf kejepit. Contohnya, ketika berbaring dengan posisi miring rasa sakit akan muncul dan ketika tubuh Anda condong ke depan rasa sakit menghilang.
Saraf menjadi malfungsi dan berakibat rasa nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri yang ditimbulkan oleh syaraf kejepit sering dianggap sepele dan dianggap sakit biasa. Sehingga berakibat fatal dan harus menjalani operasi seperi Hanung, suami dari Zaskia Adya Mecca ketika beraktifitas yang membuat syarafnya pecah. Selain itu, apa saja bahaya syaraf kejepit yang akan muncul?
Diagnosis untuk Syaraf kejepit
Selain dari gejala fisik dan rasa, Anda juga dapat mendiagnosis syaraf kejepit dengan alat sebagai berikut ini:
- CT scan
- Sinar-X (rontgen)
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
- EMG (Elektromiografi)
Bahaya Syaraf Kejepit yang Tidak Diobati
Berikut ini adalah bahaya syaraf kejepit yang akan dialami seseorang jika mengalami kondisi ini:
1. Kerusakan jaringan syaraf menetap
Jika syaraf kejepit dibiarkan terlalu lama maka bahaya yang akan Anda derita adalah pada kerusakan jaringan sarah menetap. Akibatnya, Anda akan mengalami sensitivitas ekstrim ketika kontak fisik dan hilangnya koordinasi keseimbangan dan fisik.
Biasanya syaraf kejepit hanya terjadi selama 4-6 minggu. Namun, jika gejala bertambah buruk akan mengakibatkan nyeri kronis dan memerlukan penanganan yang serius.
Bahaya syaraf kejepit ialah ketika terjadi pembengkakan dan penumpukan cairan yang nantinya dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada syaraf.
2. Terganggunya komplesitas dari jaringan syaraf
Bahaya yang akan terjadi yaitu tubuh tidak dapat membedakan suhu dingin dan panas, mati rasa, nyeri dan kelemahan, bahkan rasa senang dan rasa sakit.
Bagaimana cara membedakan gejala nyeri akibat syaraf kejepit dan nyeri biasa?
Pada umumnya, nyeri pinggang biasa karena kegiatan sehari-hari bisa hilang dengan sendirinya, atau muncul hanya beberapa saat saja.
Meskipun begitu, Anda harus waspada jika nyeri tersebut disertai dengan kesemutan di area kaki, melemahnya otot-otot di bagian paha atau kaki, dan muncul nyeri tajam di pinggang yang menjalar ke area kaki. Sebaiknya periksakan kepada dokter.
Bagaimana cara memulihkan saraf kejepit?
Mengalami gejala syaraf kejepit tentu akan mengganggu, bukan? Untuk itu, perlu penanganan yang tepat agar sembuh dari syaraf kejepit denga cara sebagai berikut:
1. Mengonsumsi anti radang alami
Dengan mengonsumsi anti radang alami, dapat mengurangi gejala peradangan atau Rheumatoid arthritis yang diakibatkan oleh syaraf kejepit.
2. Melakukan pemanasan dan yoga ringan
Lakukan pemanasan dan yoga secara ringan untuk mengurangi tekanan pada syaraf. Jika Anda melakukan berlebihan akan berakibat fatal dan membuat tekanan syaraf kejepit semakin memburuk.
2. Kompres hangat dan dingin
Anda dapat memberikan kompres suhu hangat untuk merileksasikan otot pada bagian yang terindikasi oleh syaraf kejepit. Kompres menggunakan handuk selama 10-15 menit.
Selain itu, mengompres dingin dapat meringankan bengkak. Anda dapat mengompres pada bagian syaraf yang terjepit dengan handuk sekitar 10-15 menit.
3. Ubah postur tubuh
Alangkah baiknya Anda mengubah postur tubuh saat berdiri atau duduk untuk mengurangi rasa nyeri. Ubahlah secara rutin yang sekiranya pada posisi tersebut Anda tidak merasakan nyeri.
4. Ubah gaya hidup
Dengan mengubah gaya hidup, syaraf kejepit akan teratasi dalam waktu yang lama. Anda dapt mengatur olahraga ringan, makan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Jika usaha yang Anda lakukan belum juga berhasil, maka periksalah ke dokter ahli syaraf sesegera mungkin untuk penanganan lebih lanjut.
5. Terapi
Untuk meregangkan dan menguatkan otot, maka dibutuhkan terapi pada bagian yang mengalami syaraf kejepit.
6. Operasi
Operasi merupakan tindakan terakhir jika pengobatan sebelumnya tidak memberikan hasil yang baik. Dokter akan memeriksa posisi syaraf kejepit dan menentukan jenis operasi apa yang tepat untuk penanganan tersebut. Perlu diketahui bahwa operasi pada bagian syaraf kejepit tertentu bisa saja berbeda dengan bagian tubuh yang lain.
Apa saja pantangan saraf kejepit?
Selain melakukan hal-hal yang dapat menyembuhkan syaraf kejepik, berikut ini adalah pantangan yang harus dihindari ketika mengalami gejala:
- Duduk sangat lama dengan postur yang tidak sewajarnya.
- Mengangkat benda beban berat dengan cara yang salah.
- Mengambil barang dari sisi samping dengan posisi yang tidak ergonomis.
- Tidur dengan posisi tulang belakang melengkung
Gerakan olahraga yang tidak boleh dan menjadi pantangan syaraf kejepit (HNP)
Ada beberapa gerakan olahraga yang harus dihindari untuk penderita HNP, adalah sebagai berikut:
- Sit up
- Straight leg raises
- Squats
- Standing hamstring stretch
- Deadlifts
- Leg press
- Biking and cycling
Apakah penderita saraf kejepit bisa sembuh total?
Ya, syaraf kejepit dapat sembuh total jika mendapat penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi seseorang, sebab cara mengatasi penyakit ini tergantung dari tingkat keparahan dari syaraf kejepit.
Kesimpulan
Gejala dan bahaya syaraf kejepit tidak boleh disepelekan karena dapat berakibat fatal. Terdapat perbedaan antara nyeri biasa dengan nyeri yang diakibatkan oleh syaraf kejepit agar tidak disalahartikan.
Nyeri biasa akibat dari aktivitas akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu yang singkat, dan sebaliknya. Periksalah ke dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala syaraf kejepit untuk penanganan medis yang tepat.